Halaman
PPKn | 145
144 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
BAB
5
Mewaspadai Ancaman
Terhadap Kedudukan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
Aku cinta Indonesia! Kalimat itulah yang harus selalu kita gaungkan sebagai
warga negara Indonesia. Kalimat tersebut bukan hanya untuk digaungkan, tetapi
harus dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai warga negara yang baik,
kita tidak perlu mencari-cari alasan mengapa kita harus mencintai dan menjunjung
tinggi Indonesia, karena mencintai dan menjunjung tinggi negara itu sudah
menjadi kewajiban kita sebagai warga negara Indonesia. Bersyukurlah kepada
Tuhan Yang Maha Esa apabila dalam diri kita, kecintaan kepada negara semakin
hari semakin besar, karena itu semua merupakan anugerah Tuhan yang amat besar.
Nah, untuk semakin meyakinkan kecintaan kita kepada Indonesia, coba kalian
nyanyikan bersama-sama lagu “Dari Sabang Sampai Merauke” ciptaan R. Suharjo.
Nyanyikanlah dengan penuh semangat.
Dari Sabang Sampai Merauke
Dari Sabang sampai Merauke
Berjajar pulau-pulau
Sambung menyambung menjadi satu
Itulah Indonesia
Indonesia tanah airku
Aku berjanji padamu
Menjunjung tanah airku
Tanah airku Indonesia
PPKn | 145
144 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Apa makna yang terkandung dalam lagu tersebut? Tentu saja kalian akan
menyimpulkan bahwa dalam lagu tersebut ditegaskan begitu luasnya wilayah
negara kita. Selain itu, Indonesia mempunyai karakteristik wilayah yang unik,
yaitu sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Hal itu memberikan konsekuensi
bahwa keanekaragaman atau kebhinnekaan merupakan sebuah hal yang tidak bisa
dihindari dalam kehidupan bangsa Indonesia yang meliputi kebhinnekaan suku
bangsa, bahasa, adat istiadat, dan sebagainya.
Kebhinnekaan yang terjadi di Indonesia merupakan sebuah potensi sekaligus
tantangan. Dikatakan sebagai sebuah potensi, karena hal tersebut akan membuat
bangsa kita menjadi bangsa yang besar dan memiliki kekayaan yang melimpah,
baik kekayaan alam maupun kekayaan budaya yang dapat menarik minat para
wisatawan asing untuk mengunjungi Indonesia. Kebhinnekaan bangsa Indonesia
juga merupakan sebuah tantangan bahkan ancaman. Dengan adanya kebhinnekaan
tersebut mudah membuat rakyat Indonesia berbeda pendapat yang dapat membuat
emosinya lepas kendali, mudah tumbuhnya perasaan kedaerahan yang sempit
yang sewaktu-waktu dapat menjadi ledakan yang mengancam integrasi nasional
atau persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, segenap warga negara mesti
mewaspadai segala bentuk ancaman yang dapat memecah belah bangsa Indonesia
dengan senantiasa mendukung segala upaya atau strategi pemerintah dalam
mengatasi berbagai acaman tersebut.
Pada bab ini kalian akan diajak untuk mendalami strategi dalam membangun
integrasi nasional sehingga pada akhirnya nanti kalian diharapkan dapat mengenali
berbagai macam jenis ancaman bagi integrasi bangsa Indonesia dan menganalisis
strategi yang diterapkan bangsa Indonesia dalam mengatasi ancaman-ancaman
tersebut.
A.
Menelaah
Ancaman terhadap Integrasi Nasional
Kalian tentunya pernah melihat peta dunia. Dalam peta tersebut kalian dapat
menunjukkan posisi Indonesia yang berada di tengah-tengah dunia, dilewati garis
khatulistiwa, diapit oleh dua benua yaitu Asia dan Australia, serta berada di antara
dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Pasifik. Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa wilayah Indonesia berada pada posisi silang sangat strategis.
PPKn | 147
146 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Perlu kalian ketahui, bahwa
posisi silang negara Indonesia tidak
hanya meliputi aspek kewilayahan
saja, melainkan meliputi pula
aspek-aspek kehidupan sosial,
antara lain sebagai berikut.
1.
Penduduk Indonesia
berada di antara daerah
berpenduduk padat di
belahan
utara dan daerah
berpenduduk jarang di
belahan selatan.
2.
Ideologi Indonesia terletak
antara
komunisme dan
liberalisme.
3.
Demokrasi Pancasila
berada
di antara demokrasi
rakyat di utara (Asia daratan
bagian utara) dan demokrasi
liberal di selatan.
4.
Ekonomi
Indonesia berada
di antara sistem ekonomi sosialis di utara dan sistem ekonomi kapitalis di
selatan.
5.
Masyarakat
Indonesia berada di antara masyarakat sosialis di utara dan
masyarakat individualis di selatan.
6.
Kebudayaan Indonesia berada di antara kebudayaan tim
ur di utara dan
kebudayaan barat di selatan.
7.
Sistem pertahanan
dan keamanan Indonesia berada di antara sistem
pertahanan kontinental di utara dan sistem pertahanan maritim di barat,
selatan, dan timur.
Posisi silang Indonesia sebagaimana diuraikan di atas merupakan sebuah
potensi sekaligus ancaman bagi integrasi nasional. Dikatakan sebuah potensi
karena akan memberikan dampak positif bagi kemajuan bangsa Indonesia serta
akan memperkukuh keberadaan Indonesia sebagai negara yang tidak dapat
Info Kewarganegaraan
Dalam membangun integrasi
nasional, Bangsa Indonesia selalu
dihadapkan pada ATHG, yaitu:
1.
Ancaman, merupakan suatu
hal atau usaha yang bersifat
mengubah atau merombak
kebijaksanaan yang dilakukan
secara konsepsional, kriminal,
serta politik.
2.
Tantangan, merupakan suatu
hal atau usaha yang bertujuan
atau bersifat menggugah
kemampuan
3.
Hambatan, merupakan suatu
hal atau usaha berasal dari
diri sendiri yang bertujuan
melemahkan atau menghalangi
secara tidak konsepsional
4.
Gangguan, merupakan usaha
dari luar yang bertujuan
melemahkan atau menghalangi
secara tidak konsepsional.
PPKn | 147
146 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
disepelekan perannya dalam menunjang kemajuan serta terciptanya perdamaian
dunia. Akan tetapi, posisi silang ini juga menjadikan Indonesia sebagai negara
yang tidak terbebas dari ancaman yang dapat memecah belah bangsa.
Apa sebenarnya yang menjadi ancaman bagi integrasi nasional? Ancaman bagi
integrasi nasional tersebut datang dari luar maupun dari dalam negeri Indonesia
sendiri dalam berbagai dimensi kehidupan, seperti ideologi, politik, ekonomi,
sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. Ancaman tersebut biasanya berupa
ancaman militer dan non-militer. Nah, untuk menjawab rasa penasaran kalian,
berikut ini diuraikan secara singkat ancaman yang dihadapi Bangsa Indonesia.
1.
Ancaman di Bidang Ideologi
Sebelum kalia
n mencermati uraian materi pada bagian ini, bacalah wacana
berikut ini.
Komunisme Masih Mengancam
Pancasila sebagai sebuah ideologi bangsa Indonesia masih rawan
terhadap berbagai ancaman. Salah satunya dari paham komunisme
yang bersembunyi di balik semboyan demokrasi.
Budayawan Taufik Ismail menuturkan, upaya sejumlah pihak untuk
mengganti Pancasila dengan ideologi komunis telah berulangkali
terjadi di Indonesia terhitung sejak 1926, 1946, 1948 dan 1965.
Beruntung setiap aksinya, Indonesia berhasil diselamatkan Tuhan
YME dan keteguhan masyarakat menjalankan Pancasila sehingga
upaya tersebut gagal. Meski tidak lagi muncul sebagai sebuah partai
karena tidak diperbolehkan lagi, kata Taufik, namun ideologi komunis
hingga kini masih ada dan berkembang di Indonesia. “Masih ada,
memang tidak muncul sebagai partai karena tidak diperbolehkan.
Akan tetapi sebagai ide masih, dalam suasana yang liberalistis dan
demokratis seperti sekarang,” ujar Taufik saat menjadi pembicara
dalam seminar Hari Kesaktian Pancasila dengan tema Menegakkan
Pancasila di Universitas Mercu Buana, Rabu (1/10/2014).
Dalam penafsiran demokrasi misalnya, kelompok tersebut
menganggap semua hal bisa dibentuk termasuk mewujudkan
PPKn | 149
148 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
ideologi komunis. “Semua cara mereka lakukan untuk itu, meski
tidak seluruhnya nyata tapi sangat terasa keberadaannya. Karenanya,
peran negara sangat penting dengan memegang teguh undang-
undang,” ujarnya. Dia mengibaratkan paham komunisme seperti
penyakit menular yang terus menyebarkan pengaruhnya. Hal ini,
lanjut dia, harus dicegah, bila tidak maka banyak yang akan menjadi
korban.
Berdasarkan penelitian literatur yang dilakukannya dalam kurun
waktu 74 tahun, penyebaran paham komunis di 76 negara telah
membunuh 120 juta manusia. Artinya, sebanyak 4.500 orang per
hari dibunuh. “Tidak ada ideologi di dunia seperti itu, Hitler saja
kalah karena cuma 1/3. Ini bukan ideologi tapi penyakit menular.
Kita menolak penyakit menular yang jahat. Makanya harus dicegah
dan dilarang,” katanya.
Pelarangan ini tidak bisa dikatakan melanggar hak asasi manusia
sebab, negara harus menjamin keselamatan rakyatnya. Di Italia,
partai fasis dilarang. Begitu juga di Jerman yang melarang paham
nazi dan komunis. Taufik menegaskan, negara punya tanggung
jawab menjelaskan dampak dari paham komunis kepada generasi
penerus bangsa. Salah satunya melalui pendidikan. Kurangnya
pemahaman generasi muda terhadap paham komunis, tambah Taufik,
karena belum maksimalnya sistem pendidikan yang ada. “Saya tidak
menyalahkan anak muda, wong literatur dan pengajarnya terbatas,
sejarah bukan tidak diajarkan, tetap diajarkan tapi hendaknya materi
ini disempurnakan,” kata penyair ini.
Pengamat politik Heri Budianto mengatakan, bukan hanya paham
komunisme yang harus diwaspadai, tapi juga kapitalisme dan
liberalisme. Paham tersebut memengaruhi pola pikir dan perilaku
masyarakat tanpa disadari. Hal itu dapat dilihat dari perubahan perilaku
dan sikap nasionalisme. “Ancaman terhadap ideologi Pancasila
PPKn | 149
148 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
akan selalu datang dalam bentuk beragam. Kalau komunisme jadi
ancaman maka kapitalis dan imprealisme juga musuh kita. Di era
sekarang ini yang menjadi sasaran tembak adalah mind set kita. Ini
bentuk penjajahan baru,” kata dia.
Direktur PolcoMM Institute ini menyadari, kurangnya pemahaman
generasi sekarang terhadap bahaya komunisme karena informasi
yang mereka terima tidak bersifat faktual. “Perlu ada pembenahan
sistem pendidikan utamanya kurikulum agar pemahaman terhadap
sesuatu itu utuh,” paparnya.
Sumber:
http://nasional.sindonews.com/read/907099/12/
Tuliskan komentar kalian terhadap informasi yang disampaikan melalui wacana
tersebut.
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
.......................................................................................
Wacana tersebut menegaskan bahwa komunisme menjadi salah satu ancaman
terhadap ideologi Pancasila, meskipun Indonesia telah menolak dengan tegas
paham komunis. Akan tetapi, apabila ancaman tersebut tidak segera di atasi,
bukan tidak mungkin komunisme akan kembali berkembang pesat di Indonesia.
Apakah ancaman terhadap Pancasila hanya dari komunisme? Tentu saja
tidak. Bangsa Indonesia belum sepenuhnya terbebas dari pengaruh paham
lainnya, misalnya pengaruh liberalisme. Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia
cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang menekankan pada aspek
kebebasan individual. Sebenarnya, liberalisme yang disokong oleh Amerika
Serikat tidak hanya memengaruhi bangsa Indonesia, akan tetapi hampir semua
negara di dunia. Hal ini sebagai akibat dari era globalisasi. Globalisasi ternyata
mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa
manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Tidak jarang hal ini memengaruhi
PPKn | 151
150 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
pikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik pada ideologi tersebut. Akan tetapi,
pada umumnya, pengaruh yang diambil justru yang bernilai negatif, misalnya
gaya hidup yang diliputi kemewahan, pergaulan bebas, dan sebagainya. Hal
tesebut tentu saja apabila tidak diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian
bangsa Indonesia yang sesungguhnya.
2.
Ancaman di Bidang Politik
Ancaman
di bidang politik dapat bersumber dari luar negeri maupun dalam
negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu negara
dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi, provokasi, atau
blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer berdimensi politik yang
sering kali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain. Ke depan,
bentuk ancaman yang berasal dari luar negeri diperkirakan masih berpotensi
terhadap Indonesia. Untuk itu, diperlukan peran dari fungsi pertahanan non-
militer untuk menghadapinya.
Sumber:
www.zonadamai.com
Gambar 5.1
Tindakan anarkis menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia dalam bidang politik
Ancaman yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri
dapat berupa penggunaan kekuatan dalam bentuk pengerahan massa untuk
menumbangkan pemerintah yang berkuasa. Bentuk lain yang digunakan adalah
menggalang kekuatan politik untuk melemahkan kekuasaan pemerintah. Selain
PPKn | 151
150 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman politik yang timbul
dari dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik, separatisme dapat menempuh
pola perjuangan politik tanpa senjata dan perjuangan bersenjata. Pola perjuangan
tidak bersenjata sering ditempuh untuk menarik simpati masyarakat internasional.
Oleh karena itu, separatisme sulit dihadapi dengan menggunakan kekuatan
militer. Hal ini membuktikan bahwa ancaman di bidang politik memiliki tingkat
risiko yang besar yang dapat mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan
bangsa.
Tugas Mandiri 5.1
Pada saat ini, sering sekali terjadi kasus-kasus bernuansa politik yang berpotensi
melumpuhkan integrasi nasional seperti kerusuhan yang disebabkan ketidakpuasan
terhadap hasil pilkada. Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kewaspadaan
akan hal tersebut, coba kalian identifikasi kasus-kasus tersebut dan tuliskan hasil
identifikasi kalian pada tabel di bawah ini.
No
Jenis Kasus
Faktor Penyebab
Dampak yang Muncul
1.
2.
3.
4.
5.
3.
Ancaman di Bidang Ekonomi
Pada saat ini ekonomi suatu negara tidak dapat berdiri sendiri. Hal tersebut
merupakan
bukti nyata dari pengaruh globalisasi. Dapat dikatakan, saat ini tidak
ada lagi negara yang mempunyai kebijakan ekonomi yang tertutup dari pengaruh
negara lainnya.
Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan
perdagangan ketika negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar
PPKn | 153
152 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
yang semakin terintegrasi dengan
tanpa rintangan batas teritorial
negara. Globalisasi perekonomian
mengharuskan penghapusan
seluruh batasan dan hambatan
terhadap arus modal, barang, dan
jasa. Ketika globalisasi ekonomi
terjadi, batas-batas suatu negara
akan menjadi kabur dan keterkaitan
antara ekonomi nasional dengan
perekonomian internasional
akan semakin erat. Globalisasi
perekonomian di satu pihak
akan membuka peluang pasar
produk dari dalam negeri ke pasar
internasional secara kompetitif.
Sebaliknya, juga membuka
peluang masuknya produk-produk
global ke dalam pasar domestik.
Hal tersebut tentu saja selain menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman bagi
kedaulatan ekonomi suatu negara.
Adapun pengaruh negatif globalisasi ekonomi yang dapat menjadi ancaman
kedaulatan Indonesia, khususnya dalam bidang ekonomi di antaranya sebagai
berikut.
a.
Indonesia akan dibanjiri oleh barang-barang dari luar negeri seiring
dengan
adanya perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya batas-
batas negara. Hal ini mengakibatkan semakin terdesaknya barang-barang
lokal terutama yang tradisional, karena kalah bersaing dengan barang-
barang dari luar negeri.
Info Kewarganegaraan
Ekonomi kerakyatan sangat
menghindari hal-hal berikut.
•
Sistem
Free
fight liberalism
yang
hanya menguntungkan pelaku
ekonomi liberal.
•
Sistem
etatisme
, dalam arti
negara beserta aparatur
negara bersifat dominan dan
mematikan potensi dan daya
kreasi unit-unit ekonomi di luar
sektor negara.
•
Pemusatan
kekuatan ekonomi
pada suatu kelompok dalam
bentuk monopoli yang
merugikan masyarakat dan
bertentangan dengan cita-cita
keadilan sosial.
PPKn | 153
152 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
b.
Cepat
atau lambat
perekonomian negara kita
akan dikuasai oleh pihak
asing, seiring dengan
semakin mudahnya
orang asing menanamkan
modalnya di Indonesia.
Pada akhirnya mereka dapat
mendikte atau menekan
pemerintah atau bangsa
kita. Dengan demikian,
bangsa kita akan dijajah
secara ekonomi oleh negara
investor.
c.
T
imbulnya kesenjangan
sosial yang tajam sebagai
akibat dari adanya
persaingan bebas.
Sumber:
www.
waspada.co.id
Gambar 5.2
Berbagai
merek
handphone
mudah ditemukan di
Indonesia
Penanaman Kesadaran
Berkonstitusi
Masyarakat paripurna, adil dan
makmur, merata secara material
dan spiritual hanya akan tercapai
apabila pembangunan nasional
berjalan lancar. Kelancaran proses
pembangunan nasional didorong
oleh keadaan negara yang aman
dan damai serta terbebas dari
segala hambatan, tantangan,
ancaman dan gangguan, baik yang
berasal dari dalam maupun dari
luar negeri. Kondisi tersebut dapat
tercipta bila setiap warga negara
Indonesia selalu waspada dan siap
siaga mengamankan keutuhan dan
integrasi nasional.
PPKn | 155
154 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Persaingan bebas tersebut akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi
yang kalah dan yang menang. Pihak yang menang akan dengan leluasa
memonopoli pasar, sedangkan yang kalah akan menjadi penonton yang
senantiasa tertindas.
d.
Sektor
-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang,
koperasi semakin sulit berkembang, dan penyerapan tenaga kerja dengan
pola padat karya semakin ditinggalkan sehingga angka pengangguran dan
kemiskinan sulit dikendalikan.
e.
Memperburuk
prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila
hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara maka dalam
jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam
jangka panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya
pertumbuhan ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerja akan
semakin lambat pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat
diatasi atau malah semakin memburuk. Pada akhirnya, apabila globalisasi
menimbulkan efek buruk kepada prospek pertumbuhan ekonomi jangka
panjang suatu negara, distribusi pendapatan menjadi semakin tidak adil
dan masalah sosial ekonomi masyarakat semakin bertambah buruk
Tugas Mandiri 5.2
Pada saat ini, di setiap daerah baik wilayah perkotaan maupun pedesaan banyak
berdiri toko-toko swalayan seperti
supermarket
dan
minimarket
. Hal tersebut
tentu saja akan berpengaruh terhadap perekonomian daerah tersebut. Selain
itu, kehadiran
supermarket
dan
minimarket
juga akan berpengaruh terhadap
keberadaan pasar atau warung tradisional. Berkaitan dengan hal tersebut, coba
kalian lakukan analisis terhadap hal tersebut.
Analisis saya: ..............................................................................
.................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
.................................................................................................
PPKn | 155
154 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
4.
Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Ancaman
yang berdimensi sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman
dari dalam dan ancaman dari luar. Ancaman dari dalam didorong oleh isu-isu
kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi
titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti separatisme, terorisme, kekerasan,
dan bencana akibat perbuatan manusia. Isu tersebut akan mengancam persatuan
dan kesatuan bangsa, nasionalisme, dan patriotisme.
Ancaman dari luar timbul sebagai akibat pengaruh negatif globalisasi, di
antaranya sebagai berikut.
a.
Munculnya gaya hidup konsumtif yang selalu mengkonsumsi barang-
barang dari luar negeri.
b.
Munculnya sifat
hedonisme
yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai
suatu nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan
diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut,
meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat.
Seperti mabuk-mabukan, pergaulan bebas, foya-foya, dan sebagainya.
c.
Adanya sikap individualisme,
yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri
serta memandang orang lain tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti
ini dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya
sikap selalu menghardik pengemis, pengamen, dan sebagainya.
d.
Munculnya
gejala
westernisasi
, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi
kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru
model pakaian yang biasa dipakai orang-orang barat yang sebenarnya
bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku, misalnya
memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting, dan sebagainya.
e.
Semakin
memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian,
dan kesetiakawanan sosial.
f.
Semakin
lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
5.
Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan
W
ujud ancaman di bidang pertahanan dan keamanan pada umumnya berupa
ancaman militer. Ancaman militer
adalah ancaman yang menggunakan kekuatan
bersenjata dan terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman
militer dapat berupa agresi/invasi, pelanggaran wilayah, pemberontakan
PPKn | 157
156 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, ancaman keamanan laut dan
udara.
Agresi suatu negara yang dikategorikan mengancam kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa Indonesia mempunyai bentuk-
bentuk mulai dari yang berskala paling besar sampai dengan yang terendah.
Invasi merupakan bentuk agresi yang berskala paling besar dengan menggunakan
kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan menduduki
wilayah suatu negara. Bangsa Indonesia pernah merasakan pahitnya diinvasi atau
diserang oleh Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia sebanyak dua kali,
yaitu 21 Juli 1947 dan 19 Desember 1948.
Bentuk lain dari ancaman militer yang peluang terjadinya cukup tinggi adalah
tindakan pelanggaran wilayah (wilayah laut, ruang udara, dan daratan) Indonesia
oleh negara lain. Konsekuensi Indonesia yang memiliki wilayah yang sangat luas
dan terbuka berpotensi terjadinya pelanggaran wilayah.
Ancaman militer dapat pula terjadi dalam bentuk pemberontakan bersenjata.
Pemberontakan tersebut pada dasarnya merupakan ancaman yang timbul dan
dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di dalam negeri. Pemberontakan bersenjata
tidak jarang disokong juga oleh kekuatan asing, baik secara terbuka maupun
tertutup.
Pemberontakan bersenjata melawan pemerintah Indonesia yang sah
merupakan bentuk ancaman militer yang dapat merongrong kewibawaan negara
dan jalannya roda pemerintahan. Dalam perjalanan sejarah, bangsa Indonesia
pernah mengalami sejumlah aksi pemberontakan bersenjata yang dilakukan oleh
gerakan radikal seperti DI/TII, PRRI, Permesta, Pemberontakan PKI Madiun,
serta G-30-S/PKI. Sejumlah aksi pemberontakan bersenjata tersebut tidak hanya
mengancam pemerintahan yang sah, tetapi juga mengancam tegaknya Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
PPKn | 157
156 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Sumber:
Dokumen Kemdikbud
Gambar 5.3
Para Pahlawan Revolusi yang menjadi korban akibat Pemberontakan PKI
Indonesia memiliki sejumlah objek vital nasional dan instalasi strategis yang
rawan terhadap aksi sabotase yang harus dilindungi. Fungsi pertahanan negara
ditujukan untuk memberikan perlindungan terhadap objek-objek vital nasional
dan instalasi strategis dari setiap kemungkinan aksi sabotase dengan mempertinggi
kewaspadaan yang didukung oleh teknologi yang mampu mendeteksi dan
mencegah secara dini.
Pada abad modern dewasa ini, kegiatan spionase dilakukan oleh agen-agen
rahasia untuk mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara lain. Kegiatan
spionase dilakukan secara tertutup dengan menggunakan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga tidak mudah dideteksi. Kegiatan tersebut
merupakan bentuk ancaman militer yang memerlukan penanganan secara khusus
untuk melindungi kepentingan pertahanan dari kebocoran yang akan dimanfaatkan
oleh pihak lawan.
Aksi teror bersenjata merupakan bentuk kegiatan terorisme yang mengancam
keselamatan bangsa dengan menebarkan rasa ketakutan yang mendalam serta
menimbulkan korban tanpa mengenal rasa perikemanusiaan. Sasaran aksi teror
bersenjata dapat menimpa siapa saja sehingga sulit diprediksi dan ditangani dengan
cara-cara biasa. Perkembangan aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh teroris
pada dekade terakhir meningkat cukup pesat dengan mengikuti perkembangan
politik, lingkungan strategis, serta ilmu pengetahuan dan teknologi.
PPKn | 159
158 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Gangguan keamanan di laut dan udara merupakan bentuk ancaman militer yang
mengganggu stabilitas keamanan wilayah nasional Indonesia. Kondisi geografis
Indonesia dengan wilayah perairan serta wilayah udara Indonesia yang terbentang
pada pelintasan transportasi dunia yang padat, baik transportasi maritim maupun
dirgantara berimplikasi terhadap tingginya potensi gangguan ancaman keamanan
laut dan udara.
Bentuk-bentuk gangguan keamanan di laut dan udara yang mendapat prioritas
perhatian dalam penyelenggaraan pertahanan negara meliputi pembajakan atau
perompakan, penyelundupan senjata, amunisi dan bahan peledak atau bahan lain
yang dapat membahayakan keselamatan bangsa. Penangkapan ikan secara ilegal,
atau pencurian kekayaan laut termasuk pencemaran lingkungan juga merupakan
bentuk gangguan keamanan di laut.
Tugas Mandiri 5.3
Nah, setelah membaca uraian materi di atas, coba kalian prediksikan apa yang
akan terjadi apabila ancaman-ancaman di bidang pertahanan dan keamanan tidak
dapat ditanggulangi oleh negara kita. Tuliskan prediksi kalian di bawah ini.
Prediksi saya.................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
................................................................................................
B.
Strategi Mengatasi Berbagai
Ancaman terhadap
Ipoleksosbudhankam dalam Membangun Integrasi Nasional
Seperti yang diungkapkan pada bagian sebelumnya, bahwa globalisasi telah
berpengaruh kepada semua bidang kehidupan, di antaranya dalam bidang politik,
ekonomi, sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan. Berkaitan dengan hal
tersebut, Indonesia sebagai bangsa yang besar harus mempunyai sikap yang
tegas terhadap segala pengaruh negatif yang datang dari luar sebagai wujud dari
globalisasi. Hal itu penting dilakukan untuk menjalankan strategi pertahanan
dalam menghadapi berbagai macam ancaman. Berikut ini dipaparkan strategi
yang dilakukan oleh bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai macam
ancaman dalam bidang Ipoleksosbudhankam.
PPKn | 159
158 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
1.
Strategi Mengatasi
Ancaman di Bidang Ideologi dan Politik
Ada empat hal yang selalu dikedepankan oleh globalisasi dalam bidang
ideologi dan politik yaitu demokratisasi, kebebasan, keterbukaan, dan hak asasi
manusia. Keempat hal tersebut oleh negara-negara adidaya (Amerika Serikat dan
sekutunya) dijadikan standar atau acuan bagi negara-negara lainnya yang tergolong
sebagai negara berkembang. Acuan tersebut dibuat berdasarkan kepentingan
negara adidaya tersebut, tidak berdasarkan kondisi negara yang bersangkutan.
Tidak jarang jika suatu negara tidak mengedepankan empat hal tersebut dalam
kehidupan politik di negaranya, maka negara tersebut akan dianggap sebagai
musuh bersama, bahkan lebih menyedihkan lagi dianggap sebagai teroris dunia
serta diberikan sanksi berupa embargo dalam segala hal yang menyebabkan
timbulnya kesengsaraan seperti kelaparan, konflik, dan sebagainya. Sebagai
contoh, Indonesia pernah diembargo dalam bidang ekonomi oleh Amerika Serikat
yaitu tidak memberikan suku cadang pesawat F-16 dan bantuan militer lainnya,
karena pada waktu itu Indonesia dituduh tidak demokratis dan melanggar hak
asasi manusia. Sanksi tersebut hanya diberlakukan kepada negara-negara yang
tidak menjadi sekutu Amerika Serikat, sementara sekutunya tetap dibiarkan
meskipun melakukan pelanggaran. Misalnya, Israel yang banyak membunuh
rakyat Palestina dan menyerang Lebanon tetap direstui tindakannya tersebut oleh
Amerika serikat.
Di sisi lain, isu demokrasi pada saat ini benar-benar memengaruhi kehidupan
berbangsa dan bernegara. Segala peristiwa selalu dikaitkan dengan demokratisasi.
Akan tetapi, demokrasi yang diusung adalah demokrasi yang dikehendaki
oleh negara-negara adidaya yang digunakan untuk menekan bahkan menyerang
negara-negara berkembang yang bukan sekutunya. Akibatnya selalu terjadi
konflik kepentingan yang pada akhirnya mengarah pada pertikaian antarnegara.
Berkaitan dengan hal tersebut, Indonesia sebagai negara yang menganut
paham Demokrasi Pancasila harus mampu menumbuhkan pemerintahan yang
kuat, mandiri, dan tahan uji, serta mampu mengelola konflik kepentingan. Konflik
kepentingan dapat menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang
pluralistik. Pengelolaan konflik kepentingan dilakukan dengan tetap memperteguh
wawasan kebangsaan yang berlandaskan Bhinneka Tunggal Ika.
Bangsa Indonesia harus mampu menunjukkan eksistensinya sebagai negara
yang kuat dan mandiri, namun tidak meninggalkan kemitraan dan kerja sama
PPKn | 161
160 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
dengan negara-negara lain dalam hubungan yang seimbang, saling menguntungkan,
saling menghormati, dan menghargai hak dan kewajiban masing-masing. Untuk
mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus segera mewujudkan hal-hal sebagai
berikut.
a.
Mengembangkan demokrasi politik.
b.
Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik.
c.
Mengadakan reformasi lemba
ga-lembaga politik agar menjalankan fungsi
dan peranannya secara baik dan benar.
d.
Memperkuat
kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan
yang bersih dan berwibawa.
e.
Menegakkan supremasi hukum.
f.
Memperkuat posisi Indonesia dalam kancah politik internasional.
2.
Strategi Mengatasi
Ancaman di Bidang Ekonomi
Sebenarnya sebelum menyentuh
bidang politik, globalisasi lebih
dahulu terjadi pada bidang
ekonomi. Sejak digulirkannya
liberalisasi ekonomi oleh Adam
Smith sekitar abad ke-15 telah
melahirkan perusahaan-perusahaan
multinasional yang melakukan
aktivitas perdagangannya ke
berbagai negara. Mulai abad 20,
paham liberal kembali banyak
dianut oleh negara-negara di
dunia terutama negara maju. Hal
ini membuat globalisasi ekonomi
semakin mempercepat perluasan
jangkauannya ke semua tingkatan
negara mulai negara maju sampai
negara berkembang seperti
Indonesia.
Penanaman Kesadaran
Berkonstitusi
Globalisasi tidak bisa kita
hindari. Supaya globalisasi dapat
mendatangkan manfaat bagi
kemajuan bangsa, kita harus
bersikap selektif terhadap semua
pengaruh globalisasi. Pengaruh
globalisasi yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa seharusnya
kita tolak seperti pergaulan bebas,
kebiasaan minum minuman
keras, berpakaian seronok dan
sebagainya. Sebaliknya, pengaruh
globalisasi yang sesuai dengan
kepribadian bangsa dapat kita
terima, seperti bekerja keras, hemat,
disiplin, bertanggung jawab,
inovatif, kreatif dan sebagainya.
PPKn | 161
160 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Kenyataan yang terjadi, globalisasi ekonomi lebih dikendalikan oleh negara-
negara maju. Sementara negara-negara berkembang kurang diberi ruang dan
kesempatan untuk memperkuat perekonomiannya. Negara-negara berkembang
semacam Indonesia lebih sering dijadikan objek yang hanya bertugas melaksanakan
keinginan-keinginan negara maju. Keberadaan lembaga-lembaga ekonomi dunia
seperti IMF
(International Monetary Fund),
Bank Dunia
(World Bank)
dan
WTO
(World Trade Organization)
belum sepenuhnya memihak kepentingan
negara-negara berkembang. Dengan kata lain, negara-negara berkembang hanya
mendapat sedikit manfaat bahkan menderita karena kebijakan yang salah dan
aturannya yang tidak jelas. Hal tersebut dikarenakan ketiga lembaga tersebut
selama ini selalu berada di bawah pengawasan pemerintahan negara-negara maju
sehingga semua kebijakannya selalu memihak kepentingan-kepentingan negara
maju.
Sistem ekonomi kerakyatan merupakan senjata ampuh untuk melumpuhkan
ancaman di bidang ekonomi dan memperkuat kemandirian bangsa kita dalam
semua hal. Untuk mewujudkan hal tersebut, kiranya perlu segera diwujudkan hal-
hal di bawah ini.
a.
Sistem
ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi domestik bagi
pasar dalam negeri sehingga dapat memperkuat perekonomian rakyat.
b.
Pertanian
dijadikan prioritas utama, karena mayoritas penduduk
Indonesia bermatapencaharian sebagai petani. Industri-industri haruslah
menggunakan bahan baku dalam negeri sehingga tidak bergantung impor
dari luar negeri.
Sumber:
www.distanbun.acehprov.go
Gambar 5.4
Pertanian merupakan potensi besar bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman
globalisasi ekonomi
PPKn | 163
162 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
c.
Perekonomian
berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Artinya, segala
sesuatu yang menguasai hajat hidup orang banyak harus terjangkau oleh
daya beli masyarakat.
d.
T
idak bergantung pada badan-badan multilateral seperti IMF, Bank Dunia,
dan WTO.
e.
Mempererat
kerja sama dengan sesama negara berkembang untuk
bersama-sama menghadapi kepentingan negara-negara maju.
3.
Strategi Mengatasi
Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Kehidupan sosial budaya di negara-negara berkembang, perlu memperhatikan
gejala perubahan yang terjadi, terutama mengenai sebab-sebabnya. Banyak faktor
yang mungkin menimbulkan perubahan sosial, di antaranya yang memegang
peranan penting ialah faktor teknologi dan kebudayaan. Faktor–faktor itu berasal
dari dalam maupun dari luar. Biasanya, yang berasal dari luar lebih banyak
menimbulkan perubahan. Agar dapat memahami perubahan sosial yang terjadi,
perlu dipelajari bagaimana proses perubahan itu terjadi dan bagaimana perubahan
itu diterima masyarakat.
Pengaruh dari luar yang perlu diperhatikan adalah hal-hal yang tidak
menguntungkan serta dapat membahayakan kelangsungan hidup kebudayaan
nasional. Bangsa Indonesia harus selalu waspada akan kemungkinan adanya
kesengajaan pihak luar untuk memecah kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
Dalam menghadapi pengaruh dari luar yang dapat membahayakan kelangsungan
hidup sosial budaya, bangsa Indonesia berusaha memelihara keseimbangan
dan keselarasan fundamental, yaitu keseimbangan antara manusia dengan alam
semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan Tuhan, keseimbangan
kemajuan lahir dan kesejahteraan batin. Kesadaran akan perlunya keseimbangan
dan keserasian melahirkan toleransi yang tinggi sehingga dapat menjadi bangsa
yang berbhinneka dan bertekad untuk selalu hidup bersatu.
4.
Strategi Mengatasi
Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan
Ancaman militer akan sangat berbahaya apabila tidak diatasi. Oleh karena itu,
harus diterapkan strategi yang tepat untuk mengatasinya. UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 telah mengatur strategi pertahanan dan keamanan bangsa
Indonesia dalam mengatasi ancaman militer tersebut. Pasal 30 ayat (1) sampai (5)
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan sebagai berikut.
PPKn | 163
162 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
(1)
T
iap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara.
(2)
Usaha pertaha
nan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia
dan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai kekuatan utama dan
rakyat sebagai kekuatan pendukung.
(3)
T
entara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut
dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas mempertahankan,
melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara.
(4)
Kepolisian
Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga
kemanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi,
melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
(5)
Susunan dan
kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara
Republik Indonesia, hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia
dan Kepolisian Negara Republik Indonesia di dalam menjalankan
tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan
dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan
keamanan diatur dengan undang-undang.
Ketentuan di atas menegaskan bahwa usaha pertahanan dan keamanan negara
Indonesia merupakan tanggung jawab seluruh warga negara Indonesia. Dengan
kata lain, pertahanan dan keamanan negara tidak hanya menjadi tanggung jawab
TNI dan POLRI saja, tetapi masyarakat sipil juga bertanggung jawab terhadap
pertahanan dan kemanan negara. TNI dan POLRI manunggal bersama masyarakat
sipil dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memberikan gambaran
bahwa strategi pertahanan dan keamanan negara untuk mengatasi berbagai
macam ancaman militer dilaksanakan dengan menggunakan sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata). Sistem pertahanan dan kemanan
rakyat semesta pada hakikatnya adalah segala upaya menjaga pertahanan dan
keamanan negara yang seluruh rakyat dan segenap sumber daya nasional, sarana
dan prasarana nasional, serta seluruh wilayah negara merupakan satu kesatuan
pertahanan yang utuh dan menyeluruh. Dengan kata lain, penyelenggaraan
sishankamrata didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban seluruh
warga negara serta keyakinan akan kekuatan sendiri untuk mempertahankan
PPKn | 165
164 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur.
Sistem pertahanan dan
kemanan yang bersifat semesta
merupakan pilihan yang paling
tepat bagi pertahanan Indonesia
yang diselenggarakan dengan
keyakinan pada kekuatan sendiri
serta berdasarkan atas hak dan
kewajiban warga negara dalam
usaha pertahanan negara. Meskipun
dikemudian hari Indonesia telah
mencapai tingkat kemajuan yang
cukup tinggi, model tersebut tetap menjadi pilihan strategis untuk dikembangkan
dengan menempatkan warga negara sebagai subjek pertahanan negara sesuai
dengan perannya masing-masing.
Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta bercirikan
berikut.
a.
Kerakyatan, yaitu orientasi
pertahanan dan keamanan negara diabdikan
oleh dan untuk kepentingan seluruh rakyat.
b.
Kesemestaan
,
yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi
upaya pertahanan.
c.
Kewilayahan,
yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara
menyebar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai
dengan kondisi geografis sebagai negara kepulauan.
Sumber:
www.tegalkab.go
Gambar 5.5
Perwujudan kemanunggalan TNI/Polri dan rakyat
Info Kewarganegaraan
Komponen sistem pertahanan dan
kemanan rakyat semesta terdiri
atas:
1.
TNI sebagai kekuatan utama
sistem pertahanan.
2.
POLRI sebagai kekuatan utama
sistem kemanan.
3.
Rakyat sebagai kekuatan
pendukung.
PPKn | 165
164 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Pengerahan dan penggunaan kekuatan pertahanan didasarkan pada doktrin dan
strategi sishankamrata yang dilaksanakan berdasarkan pertimbangan ancaman
yang dihadapi Indonesia. Agar pengerahan dan penggunaan kekuatan pertahanan
dapat terlaksana secara efektif dan efisien, diupayakan keterpaduan yang sinergis
antara unsur militer dengan unsur militer lainnya, maupun antara kekuatan militer
dengan kekuatan nirmiliter. Keterpaduan antara unsur militer diwujudkan dalam
keterpaduan tiga kekuatan militer Republik Indonesia, yaitu keterpaduan antar
kekuatan darat, kekuatan laut, dan kekuatan udara. Adapun, keterpaduan antara
kekuatan militer dan kekuatan nirmiliter diwujudkan dalam keterpaduan antar-
komponen utama, komponen cadangan, dan komponen pendukung. Keterpaduan
tersebut diperlukan dalam pengerahan dan penggunaan kekuatan pertahanan, baik
dalam rangka menghadapi ancaman tradisional maupun ancaman non-tradisional.
Berdasarkan analisis lingkungan strategik, ancaman militer dari negara lain
(ancaman tradisional) yang berupa invasi, adalah kecil kemungkinannya. Namun
demikian, kemungkinan ancaman tersebut tidak dapat diabaikan dan harus
tetap dipertimbangkan. Ancaman tradisional yang lebih mungkin adalah konflik
terbatas yang berkaitan dengan pelanggaran wilayah dan/menyangkut masalah
perbatasan. Komponen Utama disiapkan untuk melaksanakan operasi militer
untuk perang (OMP). Penggunaan komponen cadangan dilaksanakan sebagai
pengganda kekuatan komponen utama bila diperlukan, melalui proses mobilisasi/
demobilisasi. Kendati kekuatan pertahanan siap dikerahkan untuk melaksanakan
OMP, namun setiap bentuk perselisihan dengan negara lain selalu diupayakan
penyelesaiannya melalui jalan damai. Penggunaan kekuatan pertahanan untuk
tujuan perang hanya dilaksanakan sebagai jalan terakhir apabila cara-cara damai
tidak berhasil.
Ancaman non-tradisional adalah ancaman yang dilakukan oleh aktor non-
negara terhadap keutuhan wilayah, kedaulatan negara, dan keselamatan bangsa
Indonesia. Ancaman non-tradisional merupakan ancaman faktual yang saat ini
dihadapi oleh Indonesia. Termasuk dalam ancaman ini adalah gerakan separatis
bersenjata, terorisme internasional maupun domestik, aksi radikal, pencurian
sumber daya alam, penyelundupan, kejahatan lintas negara, dan berbagai bentuk
aksi ilegal lain yang berskala besar. Oleh karenanya kekuatan pertahanan,
terutama TNI, juga disiapkan untuk melaksanakan operasi militer selain perang
(OMSP) guna menghadapi ancaman non-tradisional. Pengerahan kekuatan TNI
untuk OMSP dilaksanakan berdasarkan keputusan politik pemerintah.
PPKn | 167
166 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Tugas Kelompok 5.1
Nah, setelah kalian membaca uraian di atas, coba kalian bersama teman sebangku
melakukan penilaian atas strategi yang diterapkan bangsa Indonesia dalam
menghadapi ancaman terhadap integrasi nasional! Informasikan hasil penilaian
kelompok kalian kepada kelompok lainnya!
Jenis Ancaman
Bentuk Strategi
Indikator Keberhasilan
Ancaman bermuatan
ideologi
Ancaman bermuatan
politik
Ancaman bermuatan
ekonomi
Ancaman bermuatan
sosial budaya
Ancaman pertahanan
dan keamanan
Refleksi
Setelah kalian mempelajari materi strategi dalam mengatasi ancaman terhadap
integrasi nasional, tentunya kalian semakin paham bahwa upaya untuk mengatasi
ancaman-ancaman terhadap integrasi nasional tentu bukan hanya tanggung jawab
pemerintah, tetapi seluruh rakyat Indonesia. Nah, sekarang coba kalian lakukan
identifikasi perilaku masyarakat di sekitar tempat tinggal kalian dalam mendukung
upaya untuk mengatasi ancaman terhadap integrasi nasional!
No
Sikap dan Perilaku
1.
Menjalankan ronda malam secara rutin
2.
3.
PPKn | 167
166 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Rangkuman
1.
Kata Kunci
Kata kunci yang harus kalian pahami dalam mempelajari
materi
pada bab ini adalah
integrasi nasional, strategi nasional, ancaman,
tantangan, hambatan,
dan
gangguan
.
1.
Intisari Materi
a.
Posisi silang negara Indonesia tidak hanya meliputi
aspek
kewilayahan saja, melainkan meliputi pula aspek-apek kehidupan
sosial.
b.
Posisi silang Indonesia sebagaimana
diuraikan di atas merupakan
sebuah potensi sekaligus ancaman bagi integrasi nasional bangsa
Indonesia. Dikatakan sebuah potensi karena akan memberikan
dampak positif bagi kemajuan bangsa Indonesia serta akan
memperkukuh keberadaan Indonesia sebagai negara yang tidak
dapat disepelekan perannya dalam menunjang kemajuan serta
terciptanya perdamaian dunia. Akan tetapi, posisi silang ini juga
mejadikan Indonesia sebagai negara yang tidak terbebas dari
ancaman yang dapat memecah belah bangsa.
c.
Ancaman bagi integrasi nasioanal tersebut datang dari luar
maupun
dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai
dimensi kehidupan.
d.
Strategi pertahanan dan kemanan negara untuk mengatasi berbagai
macam
ancaman militer dilaksanakan dengan menggunakan
sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata).
PPKn | 169
168 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
e.
Ancaman
yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam membangun
integrasi nasional tidak hanya bersifat militer, tetapi ancaman non-
militer pun tidak kalah bahayanya. Oleh karena itu, diperlukan
strategi pertahanan non-militer yang tidak kalah hebat dengan
strategi untuk mengatasi ancaman militer. Strategi pertahanan
non-militer merupakan segala usaha untuk mempertahankan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan keselamatan segenap bangsa dari ancaman
ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, keamanan, teknologi,
informasi, komunikasi, keselamatan umum, dan hukum.
Penilaian Diri
1.
Penilaian Sikap
Nah, coba
sekarang kalian renungi diri masing-masing. Bacalah daftar
perilaku di bawah ini, kemudian isi kolom kegiatan dengan rutinitas yang
biasa dilakukan (selalu, sering , kadang-kadang, tidak pernah). Berikan
alasan dilakukannya perilaku itu. Ingat kamu harus mengisinya sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
No.
Pernyataan
Selalu
Sering
Kadang-
kadang
Tidak
Pernah
Alasan
1.
Melaksanakan
upacara bendera
dengan khidmat.
2.
Menghormati
orang lain
yang sedang
beribadah.
3.
Berpartisipasi
dalam setiap
kegiatan kerja
kelompok.
PPKn | 169
168 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
4.
Menggunakan
produksi dalam
negeri.
5.
Menyanyikan
lagu nasional
dengan
semangat.
6.
Menghormati
teman yang
berbeda suku,
agama, ras,
budaya, dan
gender.
7.
Melaksanakan
setiap
kesepakatan
bersama,
meskipun
berbeda dengan
keinginan/
pendapat sendiri.
8.
Menjadi
penengah
ketika terjadi
perselisihan di
kelas.
9.
Menghargai
pendapat orang
lain meskipun
berbeda dengan
pendapat sendiri.
10.
Menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baik dan
benar ketika
berkomunikasi
dengan teman
yang berbeda
daerah dan suku
bangsanya.
PPKn | 171
170 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Apabila jawaban kalian “kadang-kadang” atau “tidak pernah” pada kolom perilaku-
perilaku tersebut di atas, kalian sebaiknya mulai mengubah sikap dan perilaku
kalian agar menjadi lebih baik. Sebaliknya, apabila jawaban kalian “selalu” atau
“sering”, pertahankanlah dan wujudkan sikap tersebut dalam kehidupan sehari-
hari.
2.
Pemahaman Materi
Dalam
mempelajari materi pada bab ini, tentu saja ada materi yang dengan
mudah kalian pahami, ada juga yang sulit kalian pahami. Oleh karena itu,
lakukanlah penilaian diri atas pemahaman kalian terhadap materi pada bab
ini dengan memberikan tanda
ceklist
(
✓
) pada kolom sangat paham, paham
sebagian, belum paham.
No
Sub-Materi Pokok
Sangat
Paham
Paham
Sebagian
Belum
Paham
1.
Menelaah Ancaman terhadap
Integrasi Nasional
a.
Ancaman di Bidang Idelogi
b.
Ancaman di Bidang Politik
c.
Ancaman di Bidang Ekonomi
d.
Ancaman di Bidang Sosial
Budaya
e.
Ancaman di Bidang
Pertahanan dan Keamanan
2.
Strategi
Mengatasi Berbagai Ancaman
terhadap Ipoleksosbudhankam dalam
Membangun Integrasi Nasional
a.
Strategi
Mengatasi Ancaman di
Bidang Ideologi dan Politik
b.
Strategi
Mengatasi Ancaman di
Bidang Ekonomi
c.
Strategi
Mengatasi Ancaman di
Bidang Sosial Budaya
d.
Strategi
Mengatasi Ancaman
di Bidang Pertahanan dan
Kemanan
PPKn | 171
170 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
Apabila pemahaman kalian berada pada kategori
sangat paham
mintalah
materi pengayaan kepada guru untuk menambah wawasan kalian.
Apabila pemahaman kalian berada pada kategori
paham sebagian
dan
belum paham
coba bertanyalah kepada guru serta mintalah penjelasan
lebih lengkap, agar kalian cepat memahami materi pembelajaran yang
sebelumnya kurang atau belum dipahami.
Proyek Kewarganegaraan
Mari Menyelesaikan Permasalahan
1.
Pilihlah oleh kelasmu salah satu masalah-masalah di bawah ini.
a.
Rendahnya rasa nasionalisme dikalangan remaja.
b.
Rendahnya
kesadaran generasi muda akan budaya daerah dan budaya
nasional.
c.
Semakin meningkatnya angka kemiskinan.
d.
Banyaknya remaja
yang lebih senang terhadap budaya barat dibandingkan
budaya nasional.
2.
Bentuklah
kelasmu dalam 4 kelompok untuk membahas satu masalah yang
dianggap paling penting oleh kelasmu.
3.
Masing-masing
kelompok mengkaji permasalahan tersebut dan membuat
laporan (portofolio) dengan pembagian tugas sebagi berikut.
a.
Kelompok
I
: Menjelaskan masalah secara tertulis dilengkapi
gambar, foto, karikatur, judul surat kabar dan ilustrasi lain disertai
sumber-sumber informasinya tentang:
1)
Bagaimana jalannya masalah?
2)
Seberapa luas masalah tersebar pada bangsa dan negara?
3)
Mengapa masalah
harus ditangani pemerintah dan haruskah
seseorang bertanggung jawab memecahkan masalah?
4)
Adakah kebijakan tentang masalah tersebut?
5)
Adakah perbedan
pendapat, siapa organisasi yang berpihak
pada masalah ini?
6)
Pada tingkat
atau lembaga pemerintah apa yang bertanggung
jawab tentang masalah ini?
b.
Kelompok II
: Merumuskan kebijakan alternatif untuk mengatasi
masalah. Menjelaskan secara tertulis dilengkapi gambar, foto,
karikatur dan ilustrasi lain disertai sumber-sumber informasinya
tentang:
PPKn | 173
172 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
1)
Kebijakan
alternatif yang berhasil dihimpun dari berbagai
sumber informasi yang dikumpulkan.
2)
Kajian terhadap setiap kebijakan alternatif tersebut dengan
menjawab pertanyaan kebijakan apakah yang diusulkan dan
apakah keuntungan dan kerugian kebijakan tersebut.
c.
Kelompok III
: Mengusulkan kebijakan publik untuk mengatasi
masalah dilengkapi gambar, foto, karikatur, judul surat kabar, dan
ilustrasi lain disertai sumber-sumber informasinya tentang:
1)
Kebijakan yang diyakini akan dapat mengatasi masalah.
2)
Keuntungan dan kerugian dari kebijakan tersebut.
3)
Kebijakan tersebut tidak melanggar peraturan perundang-
undangan.
4)
T
ingakat atau lembaga pemerintah mana yang harus
bertanggung jawab menjalankan kebijakan yang diusulkan.
d.
Kelompok IV
: Membuat rencana tindakan yang mencakup langkah-
langkah yang dapat diambil agar kebijakan yang diusulkan diterima
dan di laksanakan oleh pemerintah. Hal ini berupa penjelasan
tentang:
1)
Bagaimana
dapat menumbuhkan dukungan pada individu dan
kelompok dalam masyarakat terhadap rancangan tindakan
yang diusulkan.
2)
Mendeskripsikan
individu atau kelompok yang berpengaruh
dalam masyarakat yang mungkin hendak mendukung
rancangan tindakan kelas dan bagaimana kalau dapat
memperoleh dukungan tersebut.
3)
Menggambarkan pula kelompok di masyarakat yang mungkin
menentang
rancangan tindakan dan bagaimana kalian dapat
meyakinkan mereka untuk mendukung rencana tindakan.
4.
Masing-masing kelompok menyajikan
hasilnya di hadapan dewan juri atau
guru yang mewakili sekolah.
Uji Kompetensi Bab 5
Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat, jelas dan akurat!
1.
Jelaskan posisi silang Indonesia, baik dari aspek kewilayahan maupun
aspek kehidupan sosial!
2.
Mengapa posisi silang
Indonesia bukan hanya merupakan potensi yang
harus disyukuri, tetapi juga merupakan tantangan sekaligus ancaman bagi
integrasi nasional?
PPKn | 173
172 | Kelas XI SMA/MA/SMK/MAK
3.
Jelaskan
ancaman di bidang pertahanan dan keamanan yang paling
mengancam integrasi nasional bangsa Indonesia pada saat ini?
4.
Mengapa ideologi
Pancasila tidak dapat dikatakan aman dari berbagai
macam ancaman dalam pengimplementasian nilai-nilainya di masyarakat!
5.
Dalam hidupmu selama ini tentu telah menghadapi
persoalan yang
memerlukan kewaspadaan agar dirimu dan orang lain selaras. Cobalah
perhatikan situasi yang berkaitan dengan kewaspadaan di lingkungan
sekolah dan masyarakat. Apa yang akan kamu lakukan apabila terjadi
tawuran? Kemukan pula perasaanmu sebagai seorang warga negara ketika
menghadapi tawuran yang terjadi di sekolah atau kampungmu?